Rabu, 04 September 2013

SUNAN MURIA

Ketika masih muda Sunan Muria dikenal nama Raden Prawoto atau Raden Sa’id, beliau adalah putra Sunan Kalijaga dengan istrinya Dewi Saroh. Dalam Berdakwah beliau menggunakan cara yang halus, ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan airnya, itulah cara yang di tempuhuntuk mensyi’arkan agama Islam kepada masyarakat. Beliau juga seorang sufi atau ahli tasawuf dan mengasuh para santri-santrinya dengan menyelami ilmu tasawuf.
Sunan Muria bertempat tinggal denganpara santrinya terletak di kaki gunung muria yang salah satunya bernama “Colo” letaknya sebelah utara kota Kudus, beliau mencerminkan pribadi yang menempatkan rasa cinta kepada Allah SWT.
Sepanjang hidupnya diperuntukkan memuji kebesaran Allah SWT. Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata. Dibawah bimbingan beliau orang-orang membenamkan dirinya untuk berfikir kepada Allah SWT, beliau salalu mengucapkan kalimat thoyyibah dan kalimat risalah yaitu “Laa Illalloh Muhammadur Rosululloh”. Beliau adalah satu-satunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan da wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan ajaran agama Islam, dan sebagai pencipta tembang sinem dan kinanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar