Ketika masih muda Sunan Muria dikenal nama Raden Prawoto
atau Raden Sa’id, beliau adalah putra Sunan Kalijaga dengan istrinya Dewi
Saroh. Dalam Berdakwah beliau menggunakan cara yang halus, ibarat mengambil
ikan tidak sampai mengeruhkan airnya, itulah cara yang di tempuhuntuk mensyi’arkan
agama Islam kepada masyarakat. Beliau juga seorang sufi atau ahli tasawuf dan
mengasuh para santri-santrinya dengan menyelami ilmu tasawuf.
Sunan Muria bertempat tinggal denganpara santrinya terletak
di kaki gunung muria yang salah satunya bernama “Colo” letaknya sebelah utara
kota Kudus, beliau mencerminkan pribadi yang menempatkan rasa cinta kepada
Allah SWT.
Sepanjang hidupnya diperuntukkan memuji kebesaran Allah SWT.
Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.
Dibawah bimbingan beliau orang-orang membenamkan dirinya untuk berfikir kepada
Allah SWT, beliau salalu mengucapkan kalimat thoyyibah dan kalimat risalah
yaitu “Laa Illalloh Muhammadur Rosululloh”. Beliau adalah satu-satunya wali
yang tetap mempertahankan kesenian gamelan da wayang sebagai alat dakwah untuk
menyampaikan ajaran agama Islam, dan sebagai pencipta tembang sinem dan
kinanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar