Nama lengkap beliau adalah Muhyiddin Abu Muhammad Abdul
Qodir Ibnu Abi Sholih Janki Dausat Al Jailani, beliau lahir disebuah kota kecil
Jailani Thabaristan pada tahun 471 H/ 1077 M dan wafat pada bulan Robi’uts
Tsani tahun 561 H/ 1166 M pada usia 91 tahun dan dimakamkan dikota Bagdad.
Sejak kecil beliau pendiam, qona’ah, bertafakkur dan sering
melakukan sesuatu agar lebih baik. Apa yang disebut pengalaman-pengalaman ghoib
(mistik) ketika beliau berusia 18 tahun. Kehausan akan ilmu dan kegairahan
untuk berkumpul bersama orang-orang yang sholeh dan alim telah membawanya ke
Bagdad, kala itu kota Bagdad adalah pusat ilmu dan peradaban, yang mendapat
dukungan dan dorongan yang kuat dari ibundanya, guru-guru beliau diantaranya
adalah Al Qodli abu said Al Mubarrokah, Syekh Abu Hasan Ali bin Yusuf Al
Qusyairi yaitu guru-guru yang mempunyai sanad langsung hingga Muhammad Al Baqir
dan Sayyidina Husen cucu Rosululloh SAW, dalam bidang tasawuf guru-guru beliau
yang terkenal adalah abu Nashr Muhammad bin Al Banna dan Abu Khori Muhammad bin
Ad Dabbas dan Sebagainya.
Betapa banyak ilmu yang dimiliki oleh beliau bahkan beliau
digelari orang Ghaus Al Azn atau Ghaus terbesar, menurut kaum sufi, seorang
ghaus menduduki jenjang robaniah dan keistemawaan kesua dalam hal memohon ampun
dan ridho dari Allah SWT bagi umat manusia setelah para nabi.
Dunia Islam memandang Syekh Abdul Qodir Al Jailani sebagai
Sulthonul Auliya’, raja sekalian waliyulloh dan di barat dikenal sebagai sultan
Of The Saints, raja orang-orang suci.